日本での幸せライフレシピ
Tradisi Tahun Baru di Jepang
(日本の新年の伝統行事)
Setiap negara memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam menyambut tahun baru, yang hanya terjadi satu kali dalam setahun. Di Jepang misalnya, ada beberapa kegiatan khusus yang hanya dilakukan oleh masyarakat saat pergantian tahun. Setiap kegiatan juga memiliki makna dan harapan tersendiri karena tahun baru atau Oshogatsu adalah salah satu periode liburan terpenting di Jepang. Berikut ini adalah beberapa tradisi tahun baru di Jepang yang umumnya dilakukan oleh masyarakat.
1.Oosouji
Dalam budaya Jepang, tahun baru harus dimulai dengan pikiran yang segar. Oleh karena itu, warga Jepang akan berkumpul dengan keluarga mereka dan membersihkan seluruh sudut rumah, termasuk tempat-tempat yang tidak tersentuh di waktu lain sepanjang tahun. Kegiatan ini juga dikenal sebagai Oosouji atau pembersihan besar-besaran.
2.Joya no Kane
Di tengah malam pada Malam Tahun Baru, kuil-kuil Buddha di seluruh Jepang membunyikan bonsho atau lonceng kuil sebanyak 108 kali, yang dikenal sebagai joya no kane. Angka tersebut mewakili jumlah keinginan manusia, yang menurut kepercayaan Buddha menyebabkan rasa sakit dan penderitaan. Joya no kane adalah ritual yang dimaksudkan untuk mengusir emosi negatif dari tahun lalu.
3.Toshikoshi soba
Toshikoshi soba atau soba akhir tahun, adalah hidangan mi dalam kuah panas yang secara tradisional disantap saat malam tahun baru. Konon tradisi ini sudah menjadi hal yang umum pada zaman Edo (1603-1868). Saat soba dibuat, adonannya diregangkan dan dipotong menjadi panjang dan tipis, yang melambangkan umur panjang dan sehat. Menariknya, karena soba lebih mudah dipotong dibandingkan dengan jenis mie lainnya, itu juga melambangkan keinginan untuk menghilangkan semua kesialan di tahun yang lama untuk memulai tahun baru yang lebih baik.
4.Osechi Ryori
Osechi ryori terdiri dari makanan tradisional Jepang yang dimakan di awal tahun baru. Hidangan ini disajikan dalam kotak bento berisi tiga atau empat sekat yang disebut jubako yang diletakkan di tengah meja, dan dibagikan oleh keluarga atau teman yang mengelilinginya. Tradisi ini konon dimulai pada Era Heian (794-1185). Setiap item makanan dalam osechi mewakili keinginan tertentu untuk tahun baru, seperti keberuntungan, kemakmuran, dan kesehatan.
5.Hatsumode
Hatsumode adalah kunjungan pertama ke kuil di tahun baru. Banyak orang berkunjung ke kuil pada tanggal 1, 2, atau 3 Januari, untuk berdoa mengharapkan tahun yang baik. Pada tahun baru kuil cenderung menjadi sangat ramai, dan keluarga biasanya pergi bersama.
6.Nengajo
Nengajo adalah kartu pos yang dikirim orang Jepang kepada teman dan kerabat yang berisi ucapan selamat tahun baru. Kebiasaan ini sangat mirip dengan tradisi mengirim kartu Natal di negara-negara Barat. Nengajo umumnya dimulai dengan kalimat standar Akemashite Omedeto Gozaimasu (Selamat Tahun Baru) dan Kotoshi mo Yoroshiku Onegaishimasu (Terima kasih atas semua dukungan Anda untuk tahun ini). Selain itu, orang cenderung menulis bagaimana keadaan mereka baru-baru ini atau resolusi tahun baru mereka bersama dengan foto keluarga atau ilustrasi tanda tahun yang akan datang dari zodiak Cina.
7. Otoshitama
Otoshidama adalah tradisi memberikan uang dalam amplop kepada anak-anak. Ini merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh semua anak setiap tahun. Anak-anak menerima amplop kecil berisi uang tunai dari orang tua, kakek-nenek, dan kerabat dekat mereka, umumnya dari lima sampai enam orang. Rata-rata amplop tersebut berisi uang 5.000 yen, tetapi umumnya meningkat seiring pertumbuhan anak-anak.