日本での幸せライフレシピ
Seijin Shiki
(成人式)
Seijin shiki (成人式, upacara orang dewasa) adalah upacara tahunan yang diadakan pemerintah lokal kota dan desa di Jepang yang mengundang penduduk yang telah mencapai usia 20 tahun untuk merayakan usia yang telah dianggap cukup umur menurut hukum. Acara diadakan di aula konferensi milik pemerintah daerah, ballroom hotel, atau aula serbaguna. Acara dimeriahkan dengan pidato, penerimaan cendera mata, jamuan makan, dan foto bersama dengan pejabat lokal.
Di kota-kota besar, upacara diadakan pada Hari Kedewasaan yang jatuh pada hari Senin minggu kedua bulan Januari. Di kota-kota kecil dan desa-desa, upacara ini sering dimajukan di awal tahun baru untuk memudahkan peserta yang terdaftar di kampung halaman dan kebetulan berada di kampung halaman. Jika hari penyelenggaraan upacara tidak dimajukan, peserta yang tinggal di kota harus kembali lagi ke kampung halaman untuk mengikuti seijin shiki.
Peserta upacara adalah warga yang merayakan ulang tahun ke-20 sehari setelah upacara tahun lalu sampai dengan hari upacara dilaksanakan. Selain itu, beberapa pemerintah daerah juga mengundang warga yang berulang tahun ke-20 dari 2 April tahun lalu hingga 1 April tahun berjalan (mengikuti sistem penghitungan usia yang digunakan sekolah di Jepang).
Pada hari-hari seijin shiki, Anda dapat melihat pemandangan para wanita muda yang berpartisipasi dalam seijin shiki mengenakan kimono formal furisode dengan tata rias dan tatanan rambut buatan salon, sementara para pria mengenakan setelan kimono gaya Hakama. Wanita yang tidak ingin repot dengan kimono bisa mengenakan gaun formal dan pria dengan jas. Pada sebagian kecil kasus, peserta upacara kadang kala memilih untuk tidak memasuki arena seijin shiki dan malah bergerombol di luar dengan sesama peserta atau bekas teman-teman sekelas bagaikan acara reuni.
Sejarah Seijin Shiki
Tradisi merayakan kedewasaan sudah berlangsung sejak zaman dahulu di Jepang. Pria mengetahui tradisi Genbuku, sedangkan wanita mengetahui tradisi Mogi. Upacara Seinen-sai (青年祭 perayaan generasi muda) yang diselenggarakan 22 November 1946 di kota Warabi Distrik Kitaadachi, Prefektur Saitama merupakan asal usul upacara seijin shiki seperti yang ada sekarang. Pada awalnya, upacara tersebut diadakan untuk memberikan harapan tentang masa depan yang cerah bagi generasi muda Jepang yang kehilangan semua semangat dan aspirasi akibat Perang Dunia II. Upacara ini diprakarsai oleh seorang pemimpin pemuda setempat bernama Takahashi Shōjir dan berlangsung di sebuah sekolah dasar di kota Warabi yang didirikan di sebuah tenda.
Pada tahun 1948, pemerintah Jepang mengambil contoh perayaan Seinen-sai dan menetapkan tanggal 15 Januari tahun berikutnya (1949) sebagai Hari Dewasa (Seijin no hi). Sejak itu, pemerintah lokal kota dan desa di Jepang selalu mengadakan upacara Hari Kedewasaan tanggal 15 Januari sampai hari penyelenggaraan diubah menjadi hari Senin minggu kedua di bulan Januari sesuai dengan Sistem Happy Monday.
Berbagai Acara dalam Seijin Shiki
Pidato
Sambutan akan disampaikan walikota sebagai ucapan selamat langsung kepada para peserta yang telah memasuki usia dewasa. Selain itu, pidato-pidato akan disampaikan langsung oleh tokoh-tokoh dewasa yang sudah mapan, berisi nasehat tentang apa artinya menjadi dewasa serta kiat-kiat untuk mencapai kesuksesan sebagai orang dewasa.
Penerimaan Cinderamata
Simbol menjadi dewasa ditandai dengan penerimaan cinderamata bagi peserta seijin shiki. Tentunya cinderamata ini akan menjadi kenangan karena hanya diterima sekali seumur hidup saat upacara pelantikan sudah dewasa.
Makan Bersama
Acara akan ditutup dengan makan bersama keluarga dan pejabat setempat. Makan bersama ini adalah acara formal. Peserta juga dapat mengadakan acara santai bersama teman-temannya untuk makan bersama di kafe dan restoran sebagai perayaan hari dewasa.
Berfoto Bersama
Jangan lupa untuk berfoto bersama keluarga dan teman-teman. Peristiwa yang satu ini tidak boleh dilewatkan dan wajib diabadikan karena merupakan momen yang membahagiakan.