日本での幸せライフレシピ
Kagami Mochi
(鏡もち)
Kagami mochi (鏡餅, arti harfiah: cermin mochi) adalah hiasan Tahun Baru Jepang berupa mochi yang digunakan sebagai persembahan kepada dewa tahun yang juga dewa biji-bijian. Kagami mochi biasanya terdiri dari dua mochi bulat. Mochi yang lebih kecil berada di atas mochi yang lebih besar. Kagami mochi ditempatkan di atas nampan yang disebut sanpō (三宝). Kertas dasar mochi adalah kertas putih dengan pinggiran merah yang disebut shihō beni (四方紅).
Di atas mochi yang lebih kecil, letakkan daidai (jeruk pahit) dengan daunnya. Makanan ini diberi nama kagami mochi karena bentuknya yang bulat seperti cermin perunggu yang juga digunakan dalam upacara keagamaan di Jepang. Dekorasi Tahun Baru Jepang berupa kagami mochi, jeruk pahit daidai, dan kesemek kering merupakan simbol dari Tiga Permata Suci Kekaisaran Jepang. Kagami mochi melambangkan cermin Yata no Kagami, jeruk pahit daidai melambangkan permata Yasakani no Magatama, dan kushigaki (sepotong kesemek kering) digunakan untuk melambangkan pedang Kusanagi. Orang Jepang biasanya menempatkan Kagami Mochi di tempat-tempat yang sangat terlihat di sekitar rumah mereka sebagai dekorasi Tahun Baru.
Kagami mochi dilakukan pada 11 Januari, ketika periode waktu pemasangan Kadomatsu (hiasan Tahun Baru yang terbuat dari bambu dan pohon pinus, dipajang di pintu depan) hingga 7 Januari, telah berakhir. Juga, tergantung pada areanya, ada tempat yang akan diadakan pada tanggal 15 atau 20 Januari. Awalnya acara dimulai dengan keluarga samurai, penggunaan pisau untuk kagami mochi mengingatkan pada sakit perut, sehingga diputuskan untuk membelahnya dengan tangan atau palu. Juga, karena ungkapan “切る(kiru) /break” juga tidak baik untuk keberuntungan, oleh karena itu disebut “Kagami Biraki” menggunakan kata “hiraki /buka” yang berarti menyebar sampai akhir.
Selain sebagai hiasan, mochi juga bisa disajikan sebagai shiruko (sup kacang merah manis dengan mochi) yang biasa disajikan saat musim dingin di Jepang. Dengan memakan mochi Kagami, berharap diberi kekuatan dewa tahun ini dan berharap terhindar dari penyakit. Itu juga bisa dimakan sebagai “kakimochi”, hidangan yang terdiri dari tahu tipis dan ditaburi garam atau kecap. Itu juga bisa dimakan sebagai “kakimochi”, hidangan yang terdiri dari tahu tipis dan ditaburi garam atau kecap.
Mungkin ada yang pernah melihat peristiwa membuka barel / tong kayu minuman sake tong dengan palu kayu di event pembukaan toko, pernikahan, dan pesta. Perayaan memecahkan barel/ tong kayu besar dengan palu kayu disebut juga “Kagami Biraki”. Salah satu alasannya adalah bahwa sake yang dibuat dari beras yang diseduh juga berarti “menggandakan kekuatan spiritual” dan menjadi persembahan suci bagi Tuhan. Oleh karena itu, konon ritual ini disebut “Kagami Biraki” karena merupakan kebiasaan untuk melakukan “Kagami Biraki” di tahun baru.