日本での幸せライフレシピ
HoRenSo orang jepang
(報連相)
Berbicara tentang budaya dalam bisnis, perusahaan Jepang memiliki budaya kerja yang berbeda dengan negara lain. Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki beragam budaya dan adat istiadat. Selain itu, Jepang juga sangat unggul dan maju dalam bidang pendidikan, teknologi, dan ekonomi. Dalam bidang ekonomi, Jepang memiliki banyak perusahaan besar yang sangat maju dan terkenal. Kemajuan ekonomi di Jepang tidak terlepas dari penerapan budaya bisnis Jepang.
Di Jepang ada budaya kerja yang sangat penting, yaitu Horenso. Orang Jepang selalu menerapkan budaya Horenso saat melakukan pekerjaan. Apa yang dimaksud dengan Horenso , mari kita bahas dan jelaskan disini.
Hou-Ren-Sou atau dibaca Horenso adalah budaya kerja orang Jepang dalam berkomunikasi dan berdiskusi. Adapun prinsip Horenso merupakan singkatan dari tiga konsep, yaitu Houkoku yang berarti melaporkan, Renraku yang berarti menginformasikan, dan Soudan yang berarti konsultasi atau pra-konsultasi. Semua perusahaan di Jepang menerapkan budaya kerja ini. Budaya horenso dilakukan agar komunikasi dan informasi dapat berjalan dengan lancar dan baik.
Secara umum, budaya kerja Horenso diajarkan kepada karyawan baru di perusahaan Jepang selama masa orientasi atau pelatihan. Budaya horenso umumnya diterapkan oleh orang Jepang dalam urusan bisnis atau pekerjaan. Jika kalian berencana untuk bekerja di Jepang atau bekerja dengan orang Jepang, kalian harus mengetahui dan menerapkan budaya Horenso karena ini akan memudahkan Anda. Berikut ini ulasan lengkapnya :
Hokoku (Melaporkan)
Budaya bisnis Jepang pertama yang harus diperhatikan adalah hokoku yang berarti melaporkan. Selain kepentingan tim untuk mengetahui kemajuan, pelaporan juga penting di sisi manajerial. Laporan rutin perlu dilakukan agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Ketika mendapatkan tugas atau pekerjaan dari senior, karyawan harus secara berkala memberi tahu atasan atau manajer mereka tentang status pekerjaan.
Bagaimana pekerjaan itu dilakukan, apakah ada kesulitan, apakah ada masalah, kapan pekerjaan itu akan selesai, semuanya harus dilaporkan kepada atasan dan rekan kerja lain yang mungkin terpengaruh pekerjaannya. Jika ada kesalahan atau masalah, harus melaporkannya kepada senior sesegera mungkin karena senior juga akan ikut bertanggung jawab. Adanya budaya bisnis ini juga dapat mencegah terjadinya kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Renraku ( Menginformasikan)
Budaya berikutnya dalam bisnis Jepang adalah renraku yang berarti menginformasikan. Tidak seperti Hokoku di mana bawahan melaporkan segalanya, Renraku adalah berkomunikasi atau berbagi informasi dengan rekan kerja tanpa memandang status atau posisi di perusahaan. Sifat renraku ini tidak seformal budaya bisnis hokoku. Dengan kata lain, atasan, bawahan, dan rekan kerja yang sederajat harus saling menghubungi jika terjadi sesuatu.
Hal-hal yang dikomunikasikan bukanlah opini pribadi, analisis, atau spekulasi, melainkan informasi penting tentang sesuatu yang dapat mempengaruhi kerja sama tim. Misalnya, masalah di tempat kerja, keterlambatan proyek, atau terlambat untuk menghadiri rapat. Ketika hal-hal seperti di atas terjadi, sebaiknya segera hubungi rekan kerja dan beri tahu mereka tentang hal itu. Dengan begitu, rekan kerja Anda dapat dengan cepat mengatur ulang jadwal mereka dan menyesuaikan diri dengan situasi tak terduga yang sedang terjadi. Oleh karena itu, Budaya Renraku yang dilakukan setiap anggota tim sangat penting untuk memperbarui informasi.
Sodan (Konsultasi)
Sodan yang berarti konsultasi juga termasuk budaya bisnis Jepang yang harus diketahui. Budaya sodan dalam bisnis Jepang perlu diterapkan saat ingin berkonsultasi atau meminta pendapat tentang pekerjaan. Orang Jepang sering meminta saran atau pendapat kepada senior mereka yang lebih berpengalaman.
Biasanya, orang Jepang akan berkonsultasi dengan senior ketika mereka merasa sulit untuk mengambil keputusan atau ketika menghadapi masalah pekerjaan. Di Jepang, budaya sodan ini dipandang sebagai inisiatif pribadi untuk meningkatkan kualitas diri.
Menyelesaikan pekerjaan merupakan kewajiban dan tanggung jawab pribadi. Karena itu, mungkin kita akan merasa tidak enak atau enggan untuk mengganggu senior sehingga lebih memilih untuk menangani atau mengurus semuanya sendiri. Namun, filosofi dalam dunia kerja atau bisnis di Jepang berbeda. Konsultasi atau diskusi antara junior dan senior merupakan hal yang penting dan sangat umum di Jepang.
Konsultasi dapat mendidik karyawan junior dan memperdalam kepercayaan antar rekan kerja. Dengan meminta saran atau pendapat, kita juga tidak akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengambil keputusan atau mengkhawatirkan masalah pekerjaan. Oleh karena itu , Tujuan dari budaya sodan adalah untuk memastikan bahwa semua pekerja dalam tim tidak tertinggal dan tetap pada jalurnya. Apalagi perusahaan di Jepang menjadikan komunikasi sebagai prioritas utama dalam pekerjaan mereka. Jadi, keberadaan budaya sodan ini sangat penting untuk diterapkan di perusahaan-perusahaan Jepang.
Itulah penjelasan tentang tiga hal yang termasuk dalam budaya Horenso. Jika kalian bekerja di Jepang dan menerapkan ketiga hal ini, pekerjaan kalian akan menjadi mudah dan efisien. Selain itu, hubungan kerja yang baik dengan orang Jepang akan tetap terjaga. Oleh karena itu, jangan lupa untuk menerapkan prinsip Horenso saat bekerja di Jepang atau bekerja dengan orang Jepang.