日本での幸せライフレシピ
Fakta dan Sejarah Seputar Tatami
(畳についての事実と歴史)
Ketika berkunjung ke rumah-rumah tradisional di Jepang, biasanya kita akan menemukan tatami atau tikar tradisional khas Jepang. Tatami berasal dari kata tatamu yang dalam bahasa Indonesia berarti melipat atau menumpuk. Tikar ini sudah digunakan sebagai alas lantai selama berabad-abad.
Sejarah Tatami
Tatami pertama kali muncul dalam buku Jepang tertua berjudul Kojiki (Catatan Tentang Hal Kuno) sejak tahun 712. Dalam sejarah awal tatami, tikar ini bukan berbentuk keras seperti yang ditemukan sekarang. Sesuai dengan kata asalnya, tatamu, tikar ini bentuknya agak tipis dan dapat dilipat. Tatami dulunya terbuat dari jerami padi yang dianyam dengan tangan. Tikar ini merupakan elemen kunci dari arsitektur tradisional Jepang. Dalam sebagian besar sejarah Jepang, lantai rumah warga terbuat dari kayu, dan tatami akan digunakan untuk fungsi tertentu seperti tempat duduk, di rumah orang-orang kaya. Penggunaan tatami semakin meluas seiring berjalannya waktu.
Pada zaman Edo, kamar shoin-zukuri, yang sekarang kita sebut kamar bergaya Jepang, telah menjadi sangat umum, di mana bangsawan dan samurai tidur di atas tatami atau tikar anyaman bernama goza sementara orang biasa menggunakan tikar jerami. Pada abad ke 16, Sen no Rikyu (1522-1591), diadakan upacara minum teh Jepang di ruang minum teh kecil yang menampilkan bahan-bahan alami, termasuk lantai beralaskan tatami. Pada akhir abad ke 17, hampir setiap rumah telah memiliki tatami, yang berlanjut hingga saat ini.
Sebagian besar rumah Jepang memiliki beberapa kamar beralas tatami, termasuk banyak apartemen kota modern. Meski kasur bergaya barat sudah populer, orang Jepang masih sering tidur di atas tikar tatami dengan kasur di atasnya, yang disebut dengan futon. Setidaknya terdapat satu area tatami yang dapat digunakan sebagai ruang duduk atau sebagai kamar tidur. Kamar-kamar yang memiliki lantai tatami dan karakteristik arsitektur tradisional lainnya disebut sebagai washitsu, atau kamar bergaya Jepang.
Ukuran Tatami
Ukuran tatami sangat beragam, tergantung di daerah mana kita berada. Di Tokyo, kita akan menemukan tatami yang sedikit lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di Kyoto. Di Kyoto, Kyouma tatami berukuran 0,95m x 1,91m. Sementara di Tokyo, Edoma tatami berukuran 0,88m x 1,76m. Selain itu, ada empat ukuran standar tatami yakni Kyouma, Chuukyouma, Edoma, dan Danchima.
Karena meluasnya penggunaan tatami sebagai alas, tikar ini menjadi unit standar untuk menentukan ukuran ruangan. Daripada satuan meter atau kaki, jo digunakan untuk mengukur ukuran ruangan dengan menghitung berapa banyak tatami yang muat di dalamnya. Misalnya, ruang teh 4,5 jo cukup besar untuk menampung 4,5 tatami.
Cara Merawat Tatami
Cara membersihkan tatami cukup mudah, yakni dengan menggunakan penyedot debu atau menyeka permukaan tikar dengan kain katun kering. Hindari membersihkan tatami dengan kain basah, karena tikar tatami mempertahankan kelembapan, hal ini dapat menyebabkan tumbuhnya jamur. Kain basah juga dapat menghilangkan beberapa minyak alami yang membantu melindungi tikar dari penuaan. Ruangan yang berventilasi baik penting untuk tatami. Sering-seringlah membuka jendela atau menggunakan kipas angin untuk mengalirkan udara.